• Jelajahi

    Copyright © DPP ASTINA - Indonesia
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Kemendikdasmen Anugerahi Penghargaan bagi Pemda dan Mitra Pegiat Literasi di Puncak HAI 2025

    DPP ASTINA
    26/09/2025, 15:00 WIB Last Updated 2025-09-26T10:10:45Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

     

    Astina - JAKARTA, 26/9/2025 – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memberikan apresiasi tertinggi kepada sejumlah pemerintah daerah dan organisasi mitra yang menunjukkan dedikasi luar biasa dalam percepatan penurunan angka buta aksara di Indonesia. Penganugerahan penghargaan ini menjadi salah satu agenda utama dalam Puncak Peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) ke-59 yang diselenggarakan di Jakarta, Jumat (26/9/2025).



    ​Penghargaan tersebut diserahkan secara langsung oleh Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Bapak Fajar Riza Ulhaq, sebagai bentuk pengakuan atas peran aktif para pemangku kepentingan di tingkat daerah dan komunitas.


    ​"Apresiasi ini diberikan untuk memotivasi semua pemangku kepentingan agar semakin berperan aktif dalam penuntasan buta aksara dan juga pengembangan literasi masyarakat," ujar pembawa acara saat membacakan pengantar sesi penghargaan.


    ​Para penerima penghargaan dibagi ke dalam dua kategori utama, yaitu Pemerintah Daerah dan Organisasi Mitra.


    Penerima Apresiasi Kategori Pemerintah Daerah:

    • ​Bupati Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, Bapak Didimus Yahuli.
    • ​Bupati Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan, Bapak H. Paris Yasir.
    • ​Bupati Landak, Provinsi Kalimantan Barat, diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Bapak Saiful Bahri.
    • ​Bupati Jember, Provinsi Jawa Timur, diwakili oleh Plt. Kabid PAUD dan PNF Dinas Pendidikan, Bapak Muhammad Gazali.

    Penerima Apresiasi Kategori Organisasi Mitra:

    • ​Ketua Forum Komunikasi PKBM, Dr. Ir. H. Tunppu Bulu Alam.
    • ​Ketua Ikatan Pamong Belajar Indonesia (IPABI), Bapak Eko Adi Saputra.
    • ​Ketua Asosiasi Tutor Pendidikan Kesetaraan Nasional (ASTINA), Bapak Lilik Subaryanto.
    • ​Ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat (Forum TBM), Dr. Opik.


    Acara penganugerahan ini turut disaksikan oleh jajaran pimpinan Kemendikdasmen, termasuk Wakil Menteri Atip Latiful Hayat, Direktur Jenderal Vokasi dan PKLK Bapak Tatang Muttaqin, serta Direktur Kantor Regional UNESCO Jakarta, Ibu Maki Katsuno.

    Dalam komentarnya, pembawa acara menekankan harapan agar kemitraan antara pemerintah dan organisasi masyarakat terus terjalin erat untuk memelihara keberaksaraan warga belajar agar tidak kembali buta aksara, sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia secara berkelanjutan.


    Peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) 2025 tidak hanya diisi dengan pidato formal dan penganugerahan penghargaan. Sesuai dengan tajuknya sebagai "Gebyar Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI)", acara ini berhasil menampilkan wajah literasi yang penuh warna, meriah, dan berakar pada kreativitas komunitas.

    Jauh dari kesan kaku, suasana acara yang digelar di Gedung Ki Hajar Dewantara, Kemendikdasmen, ini terasa hidup berkat penampilan memukau dari para peserta didik pendidikan nonformal yang menjadi bintang panggung.

    Acara dibuka dengan hentakan dinamis Tari Sampurasun yang dibawakan oleh para peserta didik dari PKBM Bina Cipta Bandung. Gerak tari yang enerjik dan penuh semangat seolah menjadi simbol dari gairah komunitas pendidikan nonformal yang terus berkarya.

    Namun, sorotan utama yang berhasil mencuri hati para hadirin adalah penampilan dari Queen Humairah, seorang pegiat literasi anak berusia 11 tahun dari Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Riau Berkarya. Dengan kepercayaan diri yang luar biasa, Queen membawakan dongeng berjudul "Keseruan Udin dan Jaka", sebuah cerita yang tidak hanya menghibur tetapi juga sarat dengan pesan moral tentang tanggung jawab dan semangat belajar.

    "Wow, adik kita ini sangat-sangat menghibur sekali! Padahal usianya baru 11 tahun," puji pembawa acara, Camar Hendra, yang mengaku di usia yang sama masih sibuk bermain petasan. Penampilan Queen menjadi bukti nyata bagaimana TBM menjadi ruang untuk menumbuhkan bakat dan kepercayaan diri anak.

    Keseruan tidak berhenti di dalam gedung. Di area luar, sebuah pameran digelar menampilkan berbagai karya dan produk dari para pegiat PNFI. Aroma kopi yang disajikan langsung berpadu dengan keindahan kain tenun hasil karya peserta didik program Keaksaraan Usaha Mandiri, menunjukkan bahwa literasi adalah pintu menuju kemandirian ekonomi.

    Acara ditutup dengan sesi foto bersama yang ceria, di mana para pejabat dan penerima penghargaan berpose dengan "Salam Literasi" dan "Salam Tujuh Kebiasaan Anak Hebat", melambangkan komitmen bersama yang dijalin dalam suasana penuh keakraban. (DPP Astina) 


    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Tag Terpopuler